08.43

Teori-Teori Politik

Diposting oleh palanta

Oleh: AnneAhira.com Content Team


Seperti semua jenis disiplin ilmu yang memerlukan teori. Teori-teori politik pun merupakan cabang ilmu antropologi, sosiologi, psikologi, ekonomi, komunikasi, dan sebagainya. Ilmu politik biasanya berkembang dalam keadaan negara yang carut-marut.

Teori politik merupakan kajian dasar dari tujuan politik. Teori politik mengulas tentang filsafat politik, sistem politik, negara, masyarakat, kedaulatan, kekuasaan, legitimasi, lembaga negara, perubahan sosial, pembangunan politik, perbandingan politik, komunikasi politik, HAM, demokrasi, dan tentu saja agama dan budaya.

Menurut Budiardjo (1993), jika dilihat dari konseptual, kerangka, fokus dan ruang lingkupnya, ilmu politik dikategorikan sebagai ilmu yang paling muda karena baru dilahirkan pada akhir abad ke-19. Sebaliknya, ilmu politik jauh lebih tua umurnya. Hal ini bisa dipelajari semenjak zaman Yunani Kuno ketika pemikiran tentang negara sudah dikemukakan (450 SM).

Seputar Teori Politik

Marxis-Leninisme adalah ideologi yang mengusung mazhab komunis.
Civic Culture adalah konsep sistem politik yang mengkaji kehidupan berdasarkan konsep sistem sosial.
Teori politik memelajari sejarah politik, lembaga politik, undang-undang dasar, pemerintahan, pemerintahan daerah, fungsi ekonomi pemerintahan, perbandingan lembaga politik, partai, golongan, pendapat umum (opini publik).
Menurut Thomas Aquinas, negara merupakan lembaga sosial tertinggi.
Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau kelompok.
Pengambilan keputusan membuat pilihan di antara beberapa alternatif politik.
Kebijakan publik adalah kumpulan keputusan politik dalam mencapai kepentingan publik.
Politik dalam bahasa Arab disebut siyasyah, berarti 'cerdik dan bijaksana'.
Politik berasal dari bahasa Yunani, polis, adalah 'kota yang berstatus negara'.
Ilmu politik adalah ilmu negara dan hukum realitas sosial masyarakat.
Teori politik mencakup masyarakat, kelas sosial, negara, kekuasaan, kedaulatan, hak dan kewajiban, kemerdekaan, lembaga-lembaga negara, perubahan sosial, pembangunan politik, modernisasi, dan sebagainya.

Cakupan Ilmu Politik

Teori politik.
Lembaga politik (undang-undang, pemerintah).
Partai.
Hubungan internasional (politik internasional, organisasi, hukum).
Kekuasaan–sumber kekuasaan–pengaruh–pembuat dan pelaksanan kebijakan.
Kewenangan.
Konflik dan konsensus.
Pengambilan keputusan dan cara mendistribusikan kekuasaan.

Teori Islam dan Politik

Sistem politik Rasulullah SAW, kaum mukminin hidup bersama dengan nonmuslim. Islam bukan hanya agama, melainkan sistem politik, mengatur masyarakat agar selamat di dunia dan di akhirat.
Dr. V. Fitzgerald berkata bahwa Islam bukanlah semata agama, melainkan sebuah sistem politik.
Prof. C. A. Nallino berkata bahwa Nabi Muhammad membangun peradaban bersamaan dengan agama, negara, dan batas-batas teritorial negara.
Dr. Schacht berpendapat bahwa Islam mencerminkan teori-teori perundang-undangan dan politik.
Prof. R. Strothmann menyebutkan bahwa Islam suatu fenomena agama dan politik karena pembangunnya adalah seorang nabi yang bijaksana dan negarawan.
Prof D.B. Macdonald berpendapat bahwa di Madinah, dibangun negara Islam yang pertama dan diletakkan prinsip-prinsip utama undang-undang Islam.
Sir. T. Arnold berkata bahwa nabi, pada waktu yang sama, seorang kepala agama dan kepala negara.
Prof. Gibb menyatakan bahwa Islam bukanlah sekadar kepercayaan agama individual, melainkan meniscayakan berdirinya suatu bangun masyarakat yang independen, sistem kepemerintahan, perundang-undangan dan institusi.

Simpulannya adalah teori politik membahas ihwal negara dan relevansinya terhadap sosial masyarakat, pemerintah termasuk individu, dan hubungannya dengan antarnegara di seluruh dunia.

Sumber

0 komentar:

Posting Komentar